TUGAS ILMU BUDAYA DASAR
 “Harapan / Cita-cita”

Nama: Annisa Melinda Kurniasari
Kelas: 1EA20
NPM: 10218940
       

Harapan / Cita-cita
Pengertian
      Cita-cita menurut definisi adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebaikan, dan tanpa sikap hidup.
Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati.
       Cita-cita yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha.
      Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita itu.
 Faktor yang menentukan dapat atau tidaknya seseorang mencapai cita -citanya antara lain :
– Manusia itu sendiri,
– Kondisi yang dihadapi dalam rangka mencapai cita – cita tersebut,
– Seberapa tinggi cita – cita yang ingin dicapai.
– Keinginan yang kuat.
– Usaha yang tak kenal lelah ,seperti pepatah berakit rakit dahulu berenang renang ke tepian,bersakit sakit dahulu berseneng senang kemudian
        Cita cita saya adalah agar saya bisa menjadi Psycholog. Oleh karena itu saya ingin sekali menjadi orang yang  sukses yang saya impikan dengan usaha usaha yang saya tekuni dari sekarang dan sampai nanti. Semua orang pasti mengingikan kesuksesan dari diri sendiri dan untuk keluargai. Setiap manusia mempunyai harapan yang berbeda-beda. Manusia tanpa adanya harapan berarti manusia itu mati dalam hidup.

         Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.
        Harapan tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Harapan harus berdasarkan  kepercayaan,  baik kepercayaan  pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan  Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh.   Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
       Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Menurut  Abraham  Maslow  sesuai dengan kodratnya  harapan  manusia  atau kebutuhan manusia  itu ialah  :
1.     a)    kelangsungan   hidup  (survival)
2.     b)    keamanan  ( safety)
3.     c)     hak  dan  kewajiban  mencintai  dan  dicintai  (beloving  and love)
4.     d)    diakui  lingkungan  (status)
5.      e)    perwujudan   cita-cita (self actualization)

1.Usaha / Cara mendapatkan

1. Yakin akan cita-citamu

Hal paling mendasar dalam mencapai cita-citamu ialah yakin bahwa itu memang merupakan apa yang kamu inginkan. Cita-cita seseorang dapat mencakup banyak hal, sehingga satu orang dapat mempunyai banyak cita-cita. Jikalau demikian, pilihlah satu cita-cita yang menurutmu paling kamu sukai serta bermanfaat. Keyakinan akan cita-cita ini akan memastikan bahwa kamu melakukan hal-hal yang sesuai untuk mencapainya ketimbang melakukan berbagai hal yang belum tentu berkaitan dengan pencapaian cita-citamu
2. Pelajari berbagai hal yang berkaitan dengan cita-citamu
Untuk mencapai cita-cita, dibutuhkan pengetahuan yang lebih mendalam. Jadi, belajarlah melalui internet, buku-buku, atau meminta bantuan orang-orang yang kamu anggap terpercaya serta berpengetahuan dalam bidang yang kamu minati.Manfaatkanlah semua kesempatan dan fasilitas yang ada untuk terus menimba ilmu

3. Jangan pernah menyerah

Sudah jelas bahwa jalan menuju cita-cita tidak akan semulus yang dibayangkan. Terkadang, meskipun sudah benar-benar menguasai ilmu yang dibutuhkan, tetap terdapat halangan seperti lingkungan kerja, orang-orang yang tidak mendukung, kurangnya motivasi diri, dan lain sebagainya. Hambatan-hambatan akan selalu ada, namun kamu dapat belajar dari hambatan-hambatan tersebut! Setiap kali kamu menemui hambatan, berusahalah mengatasinya. Setelah kamu mampu melewati berbagai rintangan yang ada, kamu akan belajar semakin banyak, memperoleh pengalaman semakin banyak, dan tentunya hanya masalah waktu sebelum kamu mencapai cita-cita kamu.
 4. Selalu berusaha
 Tidak mudah puas dengan apa yang didapat, sebelum cita-citanya tercapai, tak akan menyerah untuk selalu berusaha. Seperti engkau memetik bulan di langit, walau sulit namun pelan-pelan mungkin bisa kamu petik jika memang Allah menghendakinya.
5. Tidak mudah putus asa
. Jika sekali gagal, maka jangan cepat putus asa, karena kegagalan adalah sukses yang tertunda. Ciri-ciri orang yang tak pernah sukses adalah mudah putus asa.
6. Optimis
 Hindari berfikir negatif, karena berfikir negatif akan membuat hidupmu lebih negative, jika kamu optimis maka kenyataanpun akan terus optimis. Maka berfikirlah dengan positif thinking agar hidupmu lebih berarti dimasa depan nanti. Dan apa yang kamu fikirkan menjadi kenyataan dimasa depan.
7. Pasrahkan kepada Allah SWT
 Ketika kamu berusaha, sabar dan berdoa, namun yang terakhir adalah pasrah. Karena apapun yang terjadi hanya Dia yang menghendaki. Selalu bersyukur dengan apa yang engkau miliki.
8. Percaya diri
 Percaya pada diri sendiri dibanding percaya dengan orang lain menandakan bahwa kamu lebih mencintai dirimu sendiri dibanding mencintai orang lain. Walau apa yang kamu kerjakan salah, pastinya itu akan membuat kamu sebagai pelajaran untuk dimasa depan dalam introspeksi diri dan membuat diri kamu lebih bertanggung jawab dengan apa yang kamu lakukan dimasa lalu untuk lebih baik dimasa depan.
2. Doa
Pasrahkan kepada Allah SWT. Ketika kamu berusaha, sabar dan berdoa, namun yang terakhir adalah pasrah. Karena apapun yang terjadi hanya Dia yang menghendaki. Selalu bersyukur dengan apa yang engkau miliki
Rajinlah mendoakan orang lain sukses, karena dia akan membalas engkau sukses pula. Seperti dihari ulang tahunnya, atau kapanpun dan dimanapun ketika dia sedang melakukan apa yang dia inginkan, dan doakan semoga berhasil. Kebenaran atau benar amat penting bagi manusia. Setiap orang mendambakannya, karena ia mempunyai arti khusus bagi hidupnya. Ia merupakan fokus dari segala pikiran, sikap dan perasaan.
Dalam tingkah laku,ucapan,perbuatan manusia selalu berhati-hati agar mereka tidak mcnyimpang dan kebenaran.Manusia sadar, bahwa ketidakbenaran dalam bertindak ,berucap maupun bertindak dapat mencemarkan atau menjatuhkan namanya, seperti peribahasa yang mengatakan, “sekali lancung ke ujian, selama hidup orang tak percaya”, karena itu, wajadah kalau ketidakbenaran dapat berakibat kegelisahan, ketidakpastian, dan kedukaan.
  Dalam  agama  Budha  ada ajaran yang dinamakan  “jalan  utama  delapan  ruang”. Yang isinya,  agar setiap pemeluknya  memiliki pandangan  yang benar, perbuatan  yang benar,  mata percaharian   yang  benar,  permatian  yang benar,  dan  konsentrasi  yang  benar.
    Tujuan  ajaran itu agar pemeluknya  tidak mengalami  duka, kegelisahan,dan ketidakpastian.
3. Kepercayaan /Dukungan
    
 
Kepercayaan berasal dari kata percaya. Artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada ucapan yang sering kita dengar ia tidak percaya pada diri sendiri saya tidak percaya ia berbuat seperti itu atau berita itu kurang dapat dipercaya.

Dengan contoh berbagai kalimat yang sering kita dengan dalam ucapan sehari-hari itu, maka jelaslah kepada kita, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran.
Pengetahuan yang diterima dari orang lain atas kewibawaan yaitu disebut kepercayaan. Makin  besar  kewibawaan yang memberitahu mengenai pengetahuan  itu makin  besar kepercayaan.
Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang beragama itu. Dasarnya ialah keyakinan masing-masing.
Berbagai Kepercayaan dan Upaya Meningkatkannya

Dasar kepercayaan  adalah kebenaran. Sumber kebenaran  adalah manusia. Kepercayaan itu dapat  dibedakan  atas  :

1.     Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan  pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya  pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa, Percaya pada diri sendiri, menganggap  dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan   kepadanya.
2.     Kepercayaan  kepada  orang lain
Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karena ucapannya. Misalnya, orang yang berjanji sesuatu harus dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada orang lain.
3.     Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tctapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaanitu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dcngan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mcmpunyai kepercayaan kepada Tuhannya, sebab tidak ada tali penghubung yang mengalirkan daya kekuatannya. Oleh karena itu jika manusia  berusaha agar mendapat pertolongan dari padanya, manusia harus percaya kcpada Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu menyertai manusia. Kepercayaan atau pengakuan akan adanya zat yang maha tinggi yang menciptakan alam semesta seisinya merupakan konsekuensinya tiap-tiap umat beragama dalam melakukan pemujaan kepada zat tersebut.
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan  rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha  itu  bergantung   kepada  pribadi  kondisi, situasi, dan  lingkungan. Usaha itu antara lain :
1.      a)  meningkatkan   ketaqwaan  kita dengan jalan  meningkatkan   ibadah
2.      b)  meningkatkan   pengabdian  kita kepada  masyarakat
3.      c)  meningkatkan   kecintaan   kita  kepada  sesama  manusia  dengan  jalan   suka  menolong. dermawan,  dan  sebagainya
4.      d)  mengurangi  nafsu  mengumpulkan harta  yang berlebihan
e)    menekan  perasaan  negatif  seperti  iri, dengki, fitnah, dan sebagainya
https://fauzanbrs94.wordpress.com/2015/03/16/manusia-dan-harapan/

Komentar